LOMBOK – Ketua MPR RI sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Keluarga Olahraga Tarung Derajat (PB KODRAT) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengungkapkan, Tarung Derajat telah mendapatkan dukungan resmi dari empat negara seperti Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Filipina, agar bisa dipertandingkan dalam salah satu cabang olahraga di Sea Games. Selain dukungan dari empat negara, PB KODRAT juga akan berkoordinasi dengan para pecinta olahraga Tarung Derajat di Brunei dan Kamboja agar bisa segera membentuk kepengurusan nasional KODRAT di masing-masing negaranya.
“Mengingat dari seluruh negara di kawasan Asia Tenggara, hanya tinggal Brunei dan Kamboja yang belum memiliki kepengurusan Tarung Derajat. Jika sudah lengkap, diharapkan bisa semakin mempermudah langkah Tarung Derajat agar bisa dipertandingkan dalam salah satu cabang olahraga di Sea Games 2025 yang rencananya diselenggarakan di Bangkok,” ujar Bamsoet usai melantik pengurus KODRAT NTB, di Lombok, NTB, Minggu (13/11/22).
Turut hadir antara lain, Sang Guru Badai, Wakapolda NTB Brigjen Pol Ruslan Aspan, Ketua KONI NTB Mori Hanafi, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB Tri Budiprayitno, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) NTB dr. Lalu Herman Mahaputra, dan Sekretaris KONI NTB M Nur Haedin.
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, Tarung Derajat adalah cabang olahraga yang mengandalkan ketangkasan dan kekuatan fisik, serta ketahanan mental. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, latihan secara berkala dan terprogram, serta ketersediaan jam terbang yang memadai bagi atlet, merupakan sebuah keniscayaan.
“Dibawah kepemimpinan Ketua Lalu Winengan, KODRAT NTB harus mampu memfasilitasi berbagai penyelenggaraan kompetisi secara berjenjang, misalnya mulai dari kejuaraan antar SATLAT (satuan latihan), PORKAB (Pekan Olahraga Kabupaten), PORPROV (Pekan Olahraga Provinsi), POMDA (Pekan Olahraga Mahasiswa Daerah), hingga POMNAS (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional), dan masih banyak lagi yang dapat didayagunakan untuk mengasah kemampuan dan membentuk mental bertanding atlet,” jelas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, prestasi kejuaraan hanya akan dimenangkan oleh atlet yang menerapkan disiplin tinggi, memiliki komitmen kuat, dan menjaga konsistensi untuk senantiasa menempa dan meningkatkan kompetensi diri. Pada setiap ajang kompetisi, atlet Tarung Derajat NTB akan dihadapkan pada tantangan yang terus berkembang secara dinamis.
“Salah satu cerminan dinamika ini dapat kita lihat pada capaian prestasi olahraga Tarung Derajat dari berbagai event kejuaraan, misalnya ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Pada ajang PON ke-19 di Jawa Barat tahun 2016, Provinsi NTB berhasil meraih 2 medali emas, 3 medali perak dan 2 medali perunggu. Namun pada penyelenggaraan PON ke-20 di Papua, perolehan medali Provinsi NTB turun menjadi 1 medali emas dan 3 perunggu,” terang Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Wakil Ketua Umum FKPPI ini menambahkan, pada PON 2024 di Aceh dan Sumatra Utara, KODRAT NTB harus bisa menyumbangkan setidaknya empat emas. Sehingga pada PON 2028 yang akan diselenggarakan di NTB dan NTT, KODRAT NTB bisa menyumbangkan lebih banyak medali emas. Mengingat rencananya cabang olahraga Tarung Derajat dan juga olahraga bermotor akan dipertandingkan di NTB.
“Satu hal yang perlu disadari, memajukan olahraga Tarung Derajat sebagai olahraga prestasi, memerlukan langkah-langkah kongkrit dan strategis. Seperti pembinaan, penjaringan atlet berprestasi, regenerasi atlet secara kontinyu, penyediaan dukungan sarana dan prasarana yang memadai, dan yang tidak kalah penting adalah adanya dukungan dari segenap pemangku kepentingan. Khususnya dari pemerintah daerah dan KONI Provinsi Nusa Tenggara Barat, selaku institusi yang bertugas mengelola, membina, dan mengembangkan olahraga prestasi di daerah,” pungkas Bamsoet. (*)